Dalam
islam kita di tuntut untuk selalu bersih terutama di saat Shalat, tentu harus lebih
bersih dalam masalah najis. Dalam postingan ini saya mencoba membahas masalah
najis dan semoga bermanfaat untuk kita-kita. Amiin..
Najis menurut syariat islam adalah benda
yang kotor dan telah ada dalil yang menetapkannya.Najis wajib di bersihkan
menurut cara yang telah tentukan oleh syara’ kerena akan jadi penghalang dalam
beribadah kepada ALLAH.
Yang termasuk benda-benda najis seperti:
Yang termasuk benda-benda najis seperti:
a.
Bangkai,
kecuali manusia,ikan dan belalang
b.
Darah
c.
Nanah
d.
Segala
sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur
e.
Anjing
f.
Babi
g.
Minuman
keras seperti arak dan sebagainya
h.
Bagian
anggota badan binatang yang terpisah karena di potong dan sebagainya selagi
hidup.
Pembagian najis
Menurut ahli fikih, najis di bagi manjadi
tiga:
a.
Najis Mukhaffafah (ringan):
Seperti air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibu.
b. Najis mughalazah (berat):
Seperti air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibu.
b. Najis mughalazah (berat):
Seperti najis anjing dan babi serta keturunannya.
c.
Najis Muthawasitha (sedang):
Ialah najis yang selain dari dua najis tersebut di atas, sepeti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang kecuali air mani, barang cair yang memabukan, susu hewan yang tidak halal di makan,bangkai,juga tulang dan bulunya, kecuali bangkai manusia,ikan dan belalang.
Ialah najis yang selain dari dua najis tersebut di atas, sepeti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang kecuali air mani, barang cair yang memabukan, susu hewan yang tidak halal di makan,bangkai,juga tulang dan bulunya, kecuali bangkai manusia,ikan dan belalang.
Najis Muthawasithah dapat di bagi menjadi 2,
yaitu:
1). Naijs ‘ainiya: ialah najis yang berujud,
yakni yang Nampak dapat di lihat.
2).Najis hukmiyah:
ialah najis yang tidak kelihatan bendanya seperti bekas kencing atau arak yang sudah kering
dan sebagainya.
Najis yang keberadaannya dimaafkan,
tidak wajib dicuci, atau dibersihkan bila menempel pada badan, pakaian, atau
tempat shalat diantaranya :
a.
Darah
dari binatang yang tidak mengalir darahnya seperti nyamuk
b.
Nanah
bisul meski bercampur darah atau tidak
Selain
itu ada beberapa najis yang jatuh di air atau zat cair yang dimaafkan
untuk
dipakai antara lain :
a.
Bulu
yang najis tapi jumlahnya sedikit
b.
Najis
yang tidak terlihat mata karena sedikit
c.
Bangkai
binatang yang darahnya tidak mengalir, seperti ; nyamuk, kecoa, kutu, lalat,
dan lainnya
d.
Paruh
burung atau mulut tikus yang bersentuhan dengan air
e.
Debu
yang bercampur najis
Cara Menghilangkan Najis :
a. Barang yang kena
najis mughalazhah
seperti jilatan anjing atau babi, wajib dibasuhi 7 kali dan salah satu
diantaranya dengan air yang bercampur tanah
b. Barang yang terkena
najis muthawasithah
dapat suci dengan dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya ( warna, bau,
dan rasanya ) itu hilang. Namun lebih baik lagi bila disiram sebanyak 3 kali
c. Barang yang terkena
najis mukhafafah
cukup diperciki air pada tempat najis itu
d. Untuk najis hukmiyah
cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis itu
e. Najis ainiyah
yang masih tertinggal zat, warna, easa dan baunya, cara mencucinya cukup dengan
menghilangkan zat, rasa, bau dan warnanya saja.
Nah..demikian akhirnya postingan saya,
saya harap temen-temen dapat di mengerti dan semoga dapat di amalkan. AMIIN..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar